Saturday, August 18, 2012

Adaptasi di Dunia Kemahasiswaan

Assalamu 'alaikum wr wb.

Kehidupan seorang mahasiswa memang lebih spesial dibanding dengan sekedar menjadi siswa. Makanya menjadi seorang mahasiswa tidak gampang. Ada saja hambatan-hambatan yang ditemui baik itu tekanan moral, fisik, financial. Entah itu stress karena tugaslah, uang, ataupun penyakit-penyakit gak jelas.

Sering di awal perkuliahan banyak mahasiswa yang putus studinya. Bahkan fenomena ini menjadi persentase tertinggi dikampusku. Mahasiswa antara semester 1-4 drop out karena alasan keinginan sendiri.

Ini juga sebenarnya merupakan tanggung jawab orang tua dikampus yang sering kita sebut Penasehat Akademik (PA). Kata penasehat akademikku salah satu sebab mahasiswa tersebut tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan dunia barunya yaitu Dunia Kemahasiswaan. Biasanya mahasiswa yang berasal dari luar kota tersebut sering mengalaminya. Dia mungkin tidak betah dengan suasana kotanya, teman-temannya, dan masih banyak lagi.

Seorang anak yang akan melanjutkan sekolahnya kejenjang perguruan tinggi harus bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Makanya sebaiknya calon mahasiswa itu sendirilah yang menentukan pilihannya ingin melanjutkan dimana. Karena denngan begitu si calon mahasiswa akan lebih punya motivasi bagi dirinya sendiri dan bertanggung jawab dengan pilihannya itu. Misalkan dengan membiarkannya memilih kota yang ia suka dimana ia akan melanjutkan studinya dan terserah mau di universitas/jurusan  apapun dikota tersebut, yang jelasnya ia berada di kota yang ia inginkan, Kemudian pilihan kedua biarkan ia memilih universitas walaupun terletak di kota manapun dan terserah dia mau jurusan apa, yang jelasnya dia suka dengan universitasnya. Dan pilihan ketiga biarkan ia memilih ingin masuk  ke jurusan yang ia inginkan, terserah universitas dan kota universitas tersebut.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook