Saturday, August 18, 2012

Penasehat Akademik-KU

Assalamu alaikum wr.wb

ini catatan pertamaku...
Untuk mahasiswa(i) pasti punya P.A masing-masing kan? Kalau dikampusku banyak yang bilang P.A itu tidak menjalankan fungsinya. Mereka hanya formalitas untuk menanda tangani KRS. Padahal seharusnya P.A itu layaknya orang tua yang dalam hal ini mengawasi anak-anak mahasiswa dalam bidang akademiknya.

Tahun pertamaku jadi mahasiswa di semester 2 jadi awal ceritanya. Teman-teman se P.A ku akan meminta tanda tangan untuk mengisi KRS. Pada saat akan meminta tanda tangan kami disuruh maju satu-persatu dan ditanya-tanyaolahilah kami. Tiba giliranku, Aku diminta mengeluarkan raport semester satuku sebagai bahan pertimbangan si P.A ku ini tapi rapor itu hilang. Keluarlah beberapa jurus (alasan) agar si P.A mau menanda tangani KRS ku. Tapi TIDAK BERHASIL (sungguh mengesalkan). Dia tidak mau menanda tangani KRS itu kalau tidak ada Rapor (Pusinglah aku). Akhirnya Aku pergi ke ruang fakultas untuk menemui tanteku. Ternyata di Fakultas masih ada salinan rapor para mahasiswa. Kemudian tanteku memberikan salinan itu tapi dengan catatan jangan dikasi hilang lagi.

Aku membawa Rapor itu pada P.A ku karena hanya Aku saja yang belum dapat tanda tangan P.A. Kemudian kusetorlah Rapor itu. Nilai-nilaiku semester 1 memang hancur karena efek pengumpulan oleh senior-senior. Dia pun mencaci maki dengan kata-katanya (Bodoh,Goblok) bahkan dia bilang "kamu ini kalau tidak sanggup kuliah di sini yah keluar saja, kalau kamu keluar malah lebih bagus karena semakin sedikit orang goblok disini, kamu pindah saja di Universitas yang bisa menerima kamu". Sungguh kata-kata yang mengiris hati. Baru jadi mahasiswa tentu Drop dengan tekanan seperti itu. Gerutuan tentang P.A ku tentu melanda isi otakku.

Itulah awal kebencian terhadap P.A. Bahkan pernah niat ganti P.A tapi malas ngurusnya.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Facebook